Tahun 1918, Flu Babi di Bali Renggut 30.000 Jiwa
Sesetan, Kasus flu babi seperti yang terjadi di Meksiko, bukan ‘barang’ baru di Indonesia. Di Bali, kasus wabah flu babi pernah terjadi pada tahun 1918 dan menewaskan sekitar 30 ribu warga Bali waktu itu.
Menurut Kepala Lab Biomedik dan Biologi Molekular Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana, flu babi yang disebabkan virus H 1 N 1 sudah pernah terjadi baik di Indonesia maupun di berbagai belahan dunia lainnya.
Di Indonesia, virus flu babi atau swine influenza dengan sub type H 1 N 1 ini dipastikan ada, namun mempunyai genetik atau sifat yang berbeda, dan tidak mempunyai daya pandemik seperti virus flu babi di Meksiko.
“Pada tahun 1918, kasus mirip flu babi seperti yang terjadi di Meksiko sudah pernah terjadi di Bali. Orang tua dulu menyebutnya sakit ‘nyem’ (dingin), begitu nyem langsung mati. Dulu disebut Flu Spayol, waktu itu menewaskan sekitar 30 ribu warga di Badung, Tabanan, dan Gianyar,” jelas Mahardika, hari ini.
Pasca mewabahnya flu babi di Meksiko, Mahardika meminta masyarakat untuk tidak resah atau panik.
“Yang harus dilakukan adalah mengenal lebih jauh penyakit flu babi dan pencegahannya serta mengawasi secara ketat lalu lintas orang yang masuk ke Indonesia, baik yang melewati pelabuhan udara, laut, ataupun pintu masuk darat. Bukan babinya yang malah disemprot-semprot desinfektan,” ujarnya. (bob)
http://www.beritabali.com/index.php?...81adca2c745c75
Virus Flu Babi Ada di Indonesia
iputan6.com, Denpasar: Indonesia tak lepas dari sejarah wabah flu dunia. inilah yang terjadi di Bali pada 1918 lalu saat pandemik flu Spanyol merebak ke seluruh dunia. Dari jutaan orang meninggal, 30 ribu di antaranya adalah warga Bali.
Gusti Ngurah Mahardika, Kepala Laboratorium Biomedik Universitas Udaya Bali, di Denpasar, Bali, Rabu (29/4), menyatakan virus flu babi atau swine influenza dengan sub type H1N1 dipastikan sudah ada di Indonesia. Tapi, mempunyai genetik atau sifat yang berbeda. Flu Spanyol yang menewaskan warga Bali juga masuk sub tipe H1N1.
Tentunya ini bertolak belakang dengan yang telah dinyatakan pemerintah. Sebelumnya, Menteri Kesehatan Siti Fadilah Supari menyatakan jenis virus influenza ini tak bisa berkembang di iklim seperti Indonesia [baca: Menteri Kesehatan Minta Masyarakat Tenang].
Yang harus diketahui secara luas adalah virus flu babi berkembang dari babi yang masih hidup. Karena itu, amat riskan mereka yang bekerja di peternakan. Sedangkan daging babi diduga masih aman untuk dikonsumsi, sepanjang melalui pemanasan minimal 70 derajat celsius paling sedikit tiga menit [baca: Rumah Makan Belum Terpengaruh Flu Babi].(BOG/Tim Liputan 6 SCTV)
http://id.news.yahoo.com/lptn/200904...a485cad_1.html
Berita pada waktu tahun 1918 waktu virus flu spanyol merebak....flu spanyol membunuh jutaan orang di dunia. Jangan lupakan sejarah...waspadalah..
http://images.tigerdirect.com/skuimages/large/HP-LaserJet-M1522n-Main1.jpg
Kamis, 30 April 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar